#
#
By Ni Wayan Erly Sintya Dewi, S.Si, Pg Dip
September 4, 2024
Peneliti Warmadewa Meraih Hibah Fellowship International Science Partnerships Fund (ISPF) Vaccine Supply Chain & Vaccine Design 2024-2025 dari Pemerintah Inggris.
Peneliti Warmadewa Meraih Hibah Fellowship International Science Partnerships Fund (ISPF) Vaccine Supply Chain & Vaccine Design 2024-2025 dari Pemerintah Inggris.
Denpasar, 4 September 2024.
Pengembangan sumber daya manusia ke ranah internasional oleh Universitas Warmadewa kembali membuahkan hasil. Dosen fakultas kedokteran Universitas Warmadewa Erly Sintya Dewi mendapatkan hibah internasional dari International Science Partnerships Fund (ISPF) dan the British Council dalam program Early Career Fellowship di Sheffield University, UK. Erly yang juga peneliti dan kepala clutster public health and zoonotic Pusat-Pusat Studi Warmadewa menjadi satu dari tiga peneliti yang dipilih dan nantinya akan ditempatkan di the UK-South East Asia Vaccine Manufacturing Research Hub (UK-SEA Vax Hub) University of Sheffield. Prestasi yang sangat prestisius ini diperoleh melalui seleksi yang sangat ketat dengan tahapan administrasi, penelusuran portofolio riset dan keilmuan serta wawancara mendalam. Erly akan ditempatkan dalam proyek riset dan pengembangan vaksin selama satu tahun di Inggris.
Menurut Erly, hibah ini sangat prestisius bagi peneliti di dunia. Kelompok penerima beasiswa ini akan terintegrasi dengan baik ke UK-SEA Vax Hub, memperoleh akses ke keahlian riset yang kaya, infrastruktur mutakhir, dan beragam kesempatan pelatihan. Integrasi ini tidak hanya akan memfasilitasi pertumbuhan profesional para peneliti, tetapi juga memungkinkan peneliti untuk mengembangkan jaringan yang berharga di Inggris dan Asia Tenggara. Berkaca dari Covid kemarin, dibutuhkan vaksin yg cepat ketika terjadi outbreak. Di Indonesia sendiri masih sangat sedikit yg memiliki pengalaman produksi vaksin dalam skala industri. Selain itu banyak wilayah-wilayah di Indonesia yg belum mempunyai kapasitas cool storage yg baik. Sehingga diperlukan vaksin yg didesain tidak hanya efektif membentuk sistem imun yg diinginkan, tetapi juga vaccine yg resaillence terutama jika tidak disimpan dalam suhu dingin. "Saya sangat bangga memperoleh hibah ini sehingga harapannya dapat membawa Universitas Warmadewa masuk ke dalam radar institusi yang diperhintungkan oleh dunia dan peneliti-peneliti dunia yang memiliki dampak bagi pengembangan ilmu pengetahuan" Ujar Erly.
Menurut Rektor Universitas Warmadewa Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP ,
Menurut Rektor Universitas Warmadewa Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., raihan hibah merupakan prestasi secara internasional yang diraih oleh salah satu dosen Unwar an. Erly Sintya Dewi dari International Science Partnerships Fund (ISPF) dan the British Council dalam program Early Career Fellowship di Sheffield University, UK dalam program pengembangan Vaksin selama 1 tahun di Inggris. Raihan ini sebagai salah satu perwujudan visi misi untuk go global khusunya dalam persaingan dalam meraih riset secara global. Harapannya dengan keterlibatan akademisi unwar bersama tim-tim dari negara lain dalam riset tersebut, dapat meningkatkan pengetahuannya serta mampu menjadi penghubung kepada seluruh akademisi Unwar untuk meraih riset-riset global lainnya.
Ketua Yayasan Prof. Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti merespon positif prestasi ini. “Atas nama Yayasan saya sangat bangga dan menyambut baik usaha yang dilakukan oleh Erly, dosen Fakultas Kedokteran yang memperoleh hibah prestisius ini. Yayasan sangat mendukung, menjaga dan menghargai para dosen dengan talent terbaik seperti Erly karena aset yang sangat berharga bagi Universitas Warmadewa. Saya berharap prestasi internasional yang telah diraih mampu memperkuat posisi fakultas kedokteran di Bali, serta mengharumkan nama Warmadewa di kancah nasional dan internasional”, Ujar Prof Wisnumurti. Ia menambahkan dukungan bagi seluruh dosen Warmadewa yang berprestasi di kancah internasional untuk terus memberikan usaha terbaiknya sehingga menjadi inspirasi bagi dosen-dosen lain dalam memperoleh prestasi internasional lainnya.
Pusat Penelitian Pembuatan Vaksin Inggris-Asia Tenggara (UK-SEA Vax Hub), yang dipelopori oleh Prof. Tuck Seng Wong, baru-baru ini didirikan dengan dukungan finansial yang substansial sebesar 7,6 juta poundsterling dari Department of Health and Social Care (DHSC) dan the Engineering and Physical Sciences Research Council (EPSRC). Inisiatif kolaboratif ini melibatkan empat universitas Inggris (Sheffield, Cambridge, York, dan Kent) dan satu universitas Thailand (Chulalongkorn), bersama dengan tujuh belas mitra proyek tambahan yang mencakup Asia Tenggara. Mitra ini termasuk produsen vaksin, lembaga penelitian, entitas akademis, dan lembaga pemerintah di Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Singapura. Sebagai bagian integral dari Jaringan Vaksin Inggris, Pusat Vaksin Inggris-SEA didedikasikan untuk memajukan tiga teknologi pembuatan vaksin penting - vaksin berbasis mRNA, berbasis subunit protein, dan berbasis vektor virus.