#

#
By WARC
February 6, 2025
Keanekaragaman Mangrove diversity in Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali
Indonesia mempunyai sejarah paleobiogeografi dan kondisi iklim tropis yang memegang pengaruh besar terhadap tingkat keanekaragaman hayati. Ekosistem di dalam bentang alam darat dan laut Indonesia sangat bervariasi, saling terintegrasi membentuk kepulauan. Hal ini menjadikan Indonesia dijuluki sebagai negara maritim megabiodiversity.
Ekosistem pesisir merupakan wilayah peralihan, berperan sangat penting bagi keberlangsungan makhluk hidup. Mangrove merupakan salah satu ekosistem di pesisir yang menyimpan potensi hayati dan memberikan jasa lingkungan (Karimah 2017).
Ekosistem mangrove bersifat dinamis karena dapat terus tumbuh, berkembang, mengalami suksesi, dan mengalami perubahan zonasi. Bersifat labil karena mudah sekali rusak dan sulit untuk pulih kembali. Bersifat kompleks karena merupakan habitat berbagai jenis satwa daratan dan biota perairan.
Indonesia dengan Luasan dan keanekaragaman Mangrove tertinggi di dunia
Mangrove tersebar di beberapa negara dunia dengan luas sekitar 19.9 juta hektar. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia. Selain itu, Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman mangrove tertinggi di dunia, dengan jumlah 202 jenis mangrove dengan 43 spesies diantaranya
merupakan spesies mangrove sejati dan sisanya tergolong mangrove asosiasi atau mangrove ikutan (Katili et al. 2017).
Letaknya yang strategis di wilayah pesisir, menjadikan ekosistem mangrove merupakan objek dari berbagai aktivitas pembangunan, sehingga ekosistem mangrove terus mengalami perubahan formasi.
Pentingnya hutan Mangrove untuk kawasan pesisir
Mangrove merupakan ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan di wilayah pesisir, berperan dalam menjaga wilayah pesisir dan wilayah sekitarnya. Mangrove berperan menjaga habitat organisme tetap keanekaragaman hayati, memiliki potensi ekonomi yang dapat diperoleh dari tiga sumber utama, yaitu hasil hutan, perikanan dan ekowisata. Berdasarkan perihal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi keanekaragaman mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali.
Keanekaragaman spesies mangrove Indonesia
Mangrove merupakan salah satu ekosistem langka dan khas di dunia, karena luasnya hanya 2% dari permukaan bumi. Indonesia mempunyai kawasan ekosistem mangrove terluas di dunia. Keanekaragaman spesies mangrove Indonesia adalah yang paling tinggi di dunia. Spesies-spesies tersebut diantaranya, Avicennia marina, A. officinalis, Bruguiera cylindrical, B. gymnorrhiza, B. parviflora, Ceriops decandra, C. tagal, Rhizophora apiculata, R. stylosa, Sonneratia alba, S. Caseolaris. Keragaman spesies mangrove minor Indonesia juga cukup tinggi, diantaranya Acrostichum aureum, A. speciosum, Aegiceras corniculatum, A. floridum, Excoecaria agallocha, Heritiera littoralis, Osbornia octodonta, Pemphis acidula, Planchonella obovata, Scyphiphora hydrophyllacea. Serta spesies mangrove asosiasi golongan graminae, epiphytes, pteridophytes, bryophytes dan yang lainnya.
Struktur Vegetasi Mangrove
Tumbuhan mangrove memiliki daya adaptasi fisiologi dan morfologi yang khas agar dapat terus hidup pada lingkungan yang bersalinitas tinggi dan kondisi lumpur yang anaerob di perairan laut dangkal (Dahuri, 2003). tidak semua tumbuhan mangrove memperoleh oksigen untuk akar-akarnya dari tanah yang mengandung oksigen, mangrove tumbuh di tanah yang tidak mengandung oksigen dan memperoleh hampir seluruh oksigen untuk akar-akar dari atmosfer.
Zonasi Hutan Mangrove
Pertumbuhan komunitas vegetasi mangrove secara umum mengikuti suatu pola zonasi. Pola zonasi berkaitan erat dengan faktor lingkungan seperti tipe tanah (lumpur, pasir, atau gambut), keterbukaan terhadap hempasan gelombang, salinitas, serta pengaruh pasang surut (Dahuri, 2003). Secara sederhana, mangrove umumnya tumbuh dalam 4 zona:
- Mangrove terbuka. Daerah yang paling dekat dengan laut, dengan substrat agak berpasir, sering ditumbuhi oleh Avicennia sp. Pada zonasi ini, biasanya berasosiasi dengan Sonneratia sp. yang dominan tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan organik.
- Mangrove tengah. Mangrove di zona ini terletak di belakang mangrove zona terbuka. Pada zona ini umumnya didominasi oleh Rhizopora sp. Selain itu sering juga dijumpai Bruguiera sp. dan Xylocarpus sp.
- Mangrove payau. Zona ini berada di sepanjang sungai berair payau sampai tawar. Zona ini biasanya didominasi oleh komunitas Nypa dan Sonneratia.
- Mangrove daratan. Mangrove berada di zona perairan payau atau hampir tawar di belakang jalur hijau mangrove yang sebenarnya. Jenis-jenis yang utama ditemukan pada zona ini termasuk Ficus microcarpus, Intsia bijuga, N. fruticans, Lumnitzera racemosa, Pandanus sp. dan Xylocarpus moluccensis. Zona ini memiliki kekayaan jenis tinggi daripada zona lainnya.
Faktor Lingkungan Habitat Hidup Mangrove
Hutan mangrove adalah tumbuhan halofit (tumbuhan yang hidup pada tempat-tempat berkadar garam tinggi atau bersifat alkalin) yang hidup di sepanjang areal pantai yang dipengaruhi oleh pasang tertinggi sampai daerah mendekati ketinggian rata-rata air laut yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis.
Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (Shannon’s index)
Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (Shannon’s index) digunakan untuk mengetahui keanekaragaman jenis di setiap tingkat pertumbuhan. Indeks keseragaman digunakan untuk mengetahui keseimbangan komunitas, yaitu ukuran kesamaan jumlah individu antar spesies dalam suatu komunitas. Semakin mirip jumlah individu antar spesies (semakin merata penyebarannya) maka semakin besar derajat keseimbangan.
Semakin besar nilai indeks dominansi maka semakin besar pula kecenderungan adanya jenis tertentu yang mendominasi.
Indeks keanekaragaman Mangrove Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali
Berdasarkan nilai dari analisis indeks keanekaragaman, menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali berada pada kategori sedang. Keanekaragaman komunitas pada kategori sedang menandakan bahwa suatu ekosistem dipengaruhi oleh keberadaan komponen spesies yang ditemukan serta perubahan vegetasi tumbuhan.
Nilai indeks keseragaman komunitas mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali menunjukkan berada pada kategori keseragaman populasi tinggi (>0,6). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa spesies yang terdapat pada setiap stasiun penelitian cenderung memiliki keseragaman, artinya tidak ada spesies tertentu yang mendominasi suatu stasiun.
Komunitas hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali tergolong ke dalam komunitas dengan tingkat dominansi rendah (stasiun 1) dan sedang (station 2). Stasiun 2 memiliki nilai dominansi tergolong sedang yang ditunjukkan dengan adanya spesies yang dominan yaitu R. apiculata yang mempunyai nilai dominansi 0,2592, atau memiliki jumlah individu lebih dari setengah dari total individu pada Stasiun 2. Sementara itu, pada stasiun I, nilai dominansinya tergolong rendah dengan tidak adanya jenis mangrove yang mendominasi komunitas tersebut. Hal ini berarti bahwa spesies dalam komunitas mangrove cenderung seragam dan kondisi ekologis masih stabil.
Indeks kekayaan jenis di komunitas mangrove Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali tergolong rendah. Besarnya indeks kekayaan jenis sangat bergantung pada jumlah jenis yang ditemukan. Bila jumlah jenis tinggi maka tinggi pula indeks yang diperoleh dan sebaliknya. Rendahnya jenis mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali ditengarai akibat aktivitas penanaman mangrove yang hanya menggunakan beberapa jenis saja.
Berdasarkan Penelitian I Nyoman Y. Parawangsa, Coral Humber
Ni Putu Ayu Wijayanti,I Kadek Riko Adi Antara, dkk.